Home » » Dorong UMKM Dibutuhkan Penguatan Lembaga Penunjang

Dorong UMKM Dibutuhkan Penguatan Lembaga Penunjang

Written By ABDSI on Thursday, 30 May 2013 | 23:50

Bandung - Untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dibutuhkan kebijakan yang difokuskan dalam upaya mendorong dan memberikan insentif bagi bank dalam pemberian kredit kepada UMKM.


Ketua Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat dan Banten), Harry baskoro mengatakan, dalam kebijakan supply side ini dibutuhkan penguatan lembaga penunjang.

"Lembaga penunjang ini diantaranya adalah fasilitasi pendirian perusahaan pnjaminan kredit daerah (PPKD), serta pemeringkatan kredit bagi UMKM," ujar Harry saat ditemui dalam acara Forum komunikasi Ekonomi Daerah, Diskusi Kondisi Perekonomian Regional Triwulan I-2013 dan Pemetaan UMKM Jawa Barat di Bank Indonesia, Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis (30/5/2013).


Selain itu, kata dia, lembaga penunjang juga berasal dari Pusat Pengembangan Pendamping Usaha Kecil dan Menengah/P3UKM dan Konsultan Keuangan Mitra Bank/KKMB.



Hal tersebut berguna untuk mengurangi gap permasalahan eligibility/bankability untuk meningkatkan penyaluran kredit perbankan kepada UMKM. Juga, lanjutnya, untuk membantu perbankan memproleh data keuangan UMKM dalam rangka melakukan analisis kredit.



"Selain perihal penguatan lembaga penunjang, penerbitan dan penyempurnaan pengaturan kepada perbankan juga dibutuhkan. Tujuannya untuk mendorong pemberian kredit kepada UMKM," jelasnya.



Dibutuhkannya pengembangan berbagai aspek untuk laju pertumbuhan UMKM, karena UMKM dinilai memiliki peran sebagai tulang punggung perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja dan unit usaha terbesar.



Selama ini, permasalahan yang kerap melilit para pelaku UMKM adalah rendahnya kualitas SDM dan produktifitas, rendahnya kualitas hasil produksi, kurangnya inovasi dan teknologi, lemahnya strktur permodalan dan lemahnya akses permasalahan.



"Total kredit UMKM pada Februari 2013 mencapai Rp540.691,9 miliar atau 19,4 persen dan total kredit perbankan. Pertumbuhan kredit UMKM sebesar 14,8 persen (yoy), porsi terbesar pada usaha menengah sebesar 49,0 persen," tutupnya.


sumber: inilahkoran.com


Let's TRADING