Home » , » Tingkatkan Peran BDS Hadapi AEC 2015

Tingkatkan Peran BDS Hadapi AEC 2015

Written By data on Monday, 1 September 2014 | 01:06


TINGKATKAN PERAN BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE
DALAM MEWUJUDKAN DAYA SAING KUMKM
AGAR BERDIKARI HADAPI AEC 2015
Surakarta, 27-28 Agustus 2014



28-29 oktober 2009 ABDSI – Asosiasi Business Development Service Indonesia sukses selenggarakan MUNAS III di Surakarta diantaranya berkat dukungan Pak Joko Widodo selaku walikota saat itu. Kali ini ABDSI hadir kembali ke Surakarta guna selenggarakan RAPIMNAS sebagai persiapan pelaksanaan MUNAS IV ABDSI.  Sekaligus Rapimnas kali ini sebagai sarana konsolidasi satukan segenap potensi guna mendorong lebih giat lagi peran BDS dalam mewujudkan daya saing KUMKM agar BERDIKARI khususnya menghadapi diberlakukannya AEC 2015.

Tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi Asosiasi BDS Indonesia dan seluruh KUMKM bahwa pak Joko Widodo kini mendapat amanat sebagai Presiden RI menggantikan pak SBY. Presiden berasal dari UMKM? Tak pernah kita impikan. Namun hari ini adalah fakta bahwa pak Joko Widodo adalah presiden terpilih yang berasal dari UMKM. Namun tentu tidak boleh hanya berhenti disitu. Rasa bangga memiliki presiden yang berasal dari UMKM harus ditransformasikan menjadi energi luarbiasa guna mendukung suksesnya tugas pak Joko Widodo sebagai presiden RI.

Melalui RAPIMNAS ABDSI di Surakarta tanggal 27-28 agustus 2014 dirumuskan kembali langkah-langkah kerja keras dan kerja cerdas guna meningkatkan peran KUMKM dalam pembangunan nasional. Sumbangan UMKM sebesr 56.7% terhadap PDB Nasional tidak bisa lagi dianggap remeh. Juga peran UMKM dalam penciptaan tenaga kerja sudah terbukti yakni 97% tenaga kerja berada di UMKKM mestinya menjadi perhatian utama semua pihak.

Kerja keras dan kerja cerdas tersebut perlu dikaitkan dengan kesiapan Indonesia menghadapi pasar global. Salah satunya adalah akan diterapkannya MEA di akhir 2015. Indonesia tidak boleh cuma menjadi pasar bagi produk-produk asing. Kita harus mampu memproduksi barang  berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang juga layak dan berdaya saing bila diekspor. Strategi utama adalah amankan pasar dalam negeri dengan memperkuat kemampuan UMKM agar mampu menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi nasional yang BERDIKARI.

Untuk memperkuat upaya menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian agar mampu BERDIKARI, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, solid, dan merakyat. Pak Joko Widodo perlu dibantu oleh orang-orang professional yang bekerja dengan sepenuhi hati dalam memajukan KUMKM. Untuk itu ABDSI mengusulkan menteri yang akan membantu pak Joko Widodo dibidang KUMKM haruslah: pekerja professional; mampu menjalin kolaborasi lintas instansi baik horisontal maupun vertikal; memiliki visi yang kuat dalam memberdayakan KUMKM; memiliki  rekam jejak yang konkret dalam memajukan KUMKM; memiliki pengalaman bekerja di daerah yang cukup; dan bisa membawa KUMKM Indonesia GO Internasional.

Tentu ABDSI tidak boleh cuma berpangku tangan. Kami akan lanjutkan kerja keras dan kerja cerdas yang sudah dilakukan selama ini dengan lebih baik lagi. Visi Misi pak Joko Widodo yang pro KUMKM tidak boleh berhenti di tataran konsep. Kita semua harus bahu membahu mewujudkannya menjadi kerja konkret bagi kesejahteraan KUMKM dan seluruh rakyat Indonesia.

Surakarta telah menjadi inspirasi lahirnya pemimpin masa depan Indonesia. Pak Joko Widodo telah tunjukkan hal yang tidak mungkin menjadi bisa terwujud. Maka melalui RAPIMNAS di Surakarta kali ini ABDSI meneguhkan tekad untuk meningkatkan daya saing KUMKM agar mampu menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi nasional, agar bangsa Indonesia menjadi BERDIKARI dibidang ekonomi. Saatnya Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera dan sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya.



Surakarta, 27 Agustus 2014



Ttd                                                                               ttd

Samsul Hadi                                                     Dr. Pranoto, M.Sc
Ketua Dewan Pertimbangan                             Ketua DPN




Let's TRADING