abdsi.org - Program PLUT-KUMKM yg dirintis sejak 2012 telah dinyatakan mulai beroperasi di 21 lokasi sejak maret 2014. Sejak saat itu Masyarakat sudah bisa mendapatkan layanan dari PLUT-KUMKM terdekat.
Namun demikian, PLUT-KUMKM tidak bisa langsung berlari kencang. Sebagai lembaga baru, banyak sekali aspek teknis yg perlu diberesi, yakni; kelengkapan infrastruktur, SDM, program kerja, SOP, dan anggaran.
Untuk mempercepat kesiapan masing2 PLUT-KUMKM, kemenkop selenggarakan pelatihan bagi semua konsultan PLUT-KUMKM beserta pejabat dinaskop daerah yg menangani PLUT-KUMKM.
PLUT-KUMKM sumatera, jawa dan kalimantan, akan dilaksanakan 13-28 apr di puncak, Bogor. Sedangkan PLUT-KUMKM sulawesi, bali-ntb, maluku, papua, dilaksanakan 28 apr - 2 mei di Makassar.
Berbagai hal yg akan disampaikan di pelatihan tsb antara lain: kebijakan PLUT+peraturannya, grand design, SOP, SPM, teamwork building, komunikasi, dan koordinasi. Peserta juga akan diperkaya pengetahuannya ttg akses pembiayaan bersama LPDB dan akses pemasaran bersama LLP-KUKM.
Fokus utama kegiatan kali ini adalah menyiapkan team PLUT-KUMKM agar bisa segera tancap gas berkarya di lapangan. Hal tersebut dikarenakan ekspektasi berbagai pihak sangat tinggi terhadap PLUT-KUMKM. Hal tersebut perlu direspon dg baik. Sehingga PLUT-KUMKM akan bisa "meraih hati" stakeholders KUMKM di daerah masing2. Bila hal itu bisa didapatkan, maka langkah PLUT-KUMKM ke depan akan menjadi lebih ringan.
Tahun ini setiap PLUT-KUMKM telah dibekali anggaran operasional rp 500jt (tingkat kab/kota) dan rp 700jt (tingkat prop). Jumlah yg cukup u/ menggerakkan roda pelayanan kepada KUMKM.
Implementasi PLUT tidak mudah. Karena mensyaratkan hadirnya dukungan penuh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para konsultan pendamping KUMKM yg profesional. Merajut berbagai pihak tsb bukanlah pekerjaan mudah. Namun bukan hal yang tidak mungkin.
Niat sudah ditetapkan. Kaki sudah diayunkan. Pantang surut melangkah. Mari songsong tantangan dg penuh semangat. Saatnya berbuat yg terbaik untuk KUMKM Indonesia.
Salam dari cengkareng.
samsul hadi
