Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) siap menggelontorkan dana sebesar Rp20miliar sebagai modal ventura untuk membantu para pelaku usaha kecil menengah yang bergerak di industri kreatif, dan di bidang perikanan.
“Program kerja HIPPI pada awal 2013 ini, antara lain membantu para UKM di industri kreatif, dan bidang perikanan. Kami menyiapkan dana sebesar Rp20 miliar sampai Rp100 miliar untuk ini,” kata Suryani Sidik Motik, Ketua Umum DPP Hippi, dalam surat elektroniknya hari ini, Senin (7/1/2013).
Untuk tahap pertama, kata Suryani, targetnya ada sebanyak 100 orang UKM. “Dana awal yang siap digelontorkan sebesar Rp20 miliar. Dana tersebut didapat dari investor, dan bentuknya sebagai modal ventura,” tambahnya.
Suryani menuturkan para UKM tersebut rencananya akan dipinjami modal untuk menjalankan usaha kreatifnya. Selain itu juga diberi konsultan dan pendampingan agar bisa meningkatkan bisnisnya.
“Potensi UKM kreatif di Indonesia cukup banyak. Mereka tinggal dipoles dan diberi pemahaman serta pelatihan yang lebih serius. Mereka bisa diandalkan untuk memperkuat ekonomi negeri ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan program modal ventura dan pendampingan bagi para UKM kreatif dan terkait seni budaya ini, merupakan program kerja hasil dari Rapat Kerja Nasional ke-1, dan Musyawarah Khusus HIPPI periode 2010-2015, yang berlangsung Desember lalu.
“Kami siap merealisasikan berbagai program kerja yang sudah ditetapkan dalam Rakernas tersebut. Dalam rapat tersebut ada sekitar 180 orang pengusaha pribumi dari 30 provinsi se-Indonesia yang hadir,” kata Suryani.
Menurut dia, Rakernas merupakan langkah yang cukup penting dalam menjalankan roda organisasi. “Pertemuan ini menjadi media dalam menggerakkan HIPPI untuk bisa ikut memajukan perekonomian negeri ini,” ujarnya.
Selain membahas masalah internal organisasi, Rakernas tersebut juga menyiapkan program pemberdayaan UKM kreatif, yang selama ini kesulitan dalam mencari modal kerja. “Mereka untuk mendapatkan pinjaman kredit modal dari perbankan, masih sulit dan kendala. Karena itu perlu modal ventura dan didampingi,” ujar Suryani.
Menurut dia, pengusaha pribumi bisa maju dan sukses di negeri sendiri. “Untuk itu kami akan terus berupaya membantu meningkatkan hasil karya mereka, sehingga bisa diakui di dalam negeri dan luar negeri, serta bisa meningkatkan perekonomian bangsa,” katanya.
Suryani mengatakan untuk member pemahaman tentang bisnis kepada pelaku UKM yang dominan menjadi anggota HIPPI, Rakernas juga menghadirkan sejumlah pembicara dari menteri, pejabat, dan pelaku bisnis yang cukup sukses di negeri ini.
.jpg)

